Sebuahjarum kompas yang diletakkan disekitar medan magnet akan mengalami penyimpangan arah. Dari diagram gambar berikut ini, manakah yang menunjukkan kedudukan jarum kompas yang benar! Padagambar A proses pembuatan magnet dengan cara digosok seperti pada gambar akang menghasilkan kutub selatan pada bagian M, dan kutub utara pada bagian N. Selanjutnnya apabila didekatkan dengan kompas, maka bagian M (kutub selatan) akan menarik kutub utara kompas (yang berwarna hitam), dan bagian N (kutub utara) akan menarik kutub selatan kompas (yang berwarna putih). Batangbaja PQ dibuat menjadi magnet. Setelah menjadi magnet beberapa kompas diletakkan di sekitar magnet PQ seperti gambar berikut. P Q 1 2 P 3 Q 4 Keterangan gambar: U S Posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar. A. 1 dan 2 B. 1 den 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 . Medan Magnet; Kelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi Posisikompas yang benar ditunjukkan oleh gambar a.1,2,3 b.1,2,4 c.1,3,4 d.2,3,4 Jarumkompas didekatkan pada elektromagnet seperti gambar berikut. Posisi jarum kompas yang benar ditunjukkan oleh angka 1 dan 4. 1 dan 5. 2 dan 6. 3 dan 4. kompasnomor 1: kutub kompas yang berdekatan dengan titik P adalah kutub selatan (warna putih) → Benar; kompas nomor 2: kutub kompas yang berdekatan dengan titik P adalah kutub selatan (warna putih) → Benar; kompas nomor 3: medan magnet yang mengenai ujung kompas nomor 3 dari kiri adalah kutub utara sehingga ujung kompas nomor tiga bagian kiri adalah selatan (warna putih) → Salah, karena gambar ujung kompas nomor 3 bagian kiri berwarna hitam (seharunya berwarna putih). Batangbaja P - Q dibuat menjadi magnet dan setelah menjadi magnet, beberapa kompas diletakkan di sekitar batang baja seperti gambar. Posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar Berdasarkangambar yang termasuk campuran, senyawa, dan unsur secara berturut-turut ditunjukkan oleh angka d8gTS5. Cara menggunakan kompas ada berbagai cara. Ada dengan cara meletakkan kompas di tanah datar, ada juga yang dengan dipegangPembahasanKompas merupakan alat yang dapat menunjukkan arah. Cara kerja kompas adalah di ujung jarum kompas terdapat magnet yang nantinya akan saling tarik menarik dengan magnet bumi. Perlu diingat, Kutub utara merupakan magnet selatan bumi dan Kutub selatan merupakan kutub magnet utara bumi. Cara Kerja KompasArah utara dapat dinyatakan ketika jarum kompas mengarah ke Utara. Didalam jarum kompas yang mengarah ke utara terdapat magnet kutub utara yang nantinya akan ditarik oleh kutub selatan menggunakan Kompas 1. Ditaruh ditanah yang datar, kemudian dilihat posisinya dari di TanganHal-hal yang harus diperhatikan a. Siku harus membentuk 90°b. Arah kompas dan benda yang dibidik adalah sejajar Kompas bidikc. Tangan setinggi dada Kompas umumd. Lihat jarum kompasPelajari Lebih jawabanKelas 9Kode Kategorisasi KemagnetanKata Kunci Magnet, Kompas, kutub magnet bumiTingkatkanPrestasimuOptiTeamCompetition Halo Anse, Kakak bantu jawab ya ‰š°š›š§§²š šš¥š¡ . Ÿ, Ÿ š§ Ÿ’ Simak pembahasan berikut ^_^ Elektromagnet merupakan jenis magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Elektromagnet biasanya terdiri dari kawat yang dililit menjadi kumparan. Ketika kumparan yang menjadi magnet tersebut didekatkan pada benda yang memiliki sifat magnet misalnya jarum kompas, maka jarum kompas dapat tertarik atau tertolak kumparan tersebut tergantung jenis kutub yang berdekatan. Pertama, untuk mengetahui kutub magnet yang dihasilkan pada kumparan kita gunakan Šš¢š¡ †ž§  š¦š§ “š§ š§ Šš§š§ yaitu âžœGENGGAMAN EMPAT JARI menunjukkan arah ARUS i âžœIBU JARI menunjukkan arah kutub UTARA magnet Sehingga kumparan yang dialiri arus i seperti pada gambar, maka akan menimbulkan medan magnet B dengan kutub UTARA di sebelah KANAN kumparan. Selanjutnyanya, sesuai dengan sifat magnet jika berbeda kutub maka akan saling tarik-menarik. Kutub jarum kompas yang dekat dengan kutub utara kumparan merupakan kutub selatan, sementara kutub jarum kompas yang dekat dengan kutub selatan kumparan merupakan kutub utara seperti ditunjukkan pada gambar lampiran. Jadi, jika gambar pada soal kita bandingkan dengan gambar pada lampiran maka posisi jarum kompas yang benar adalah nomor 2, 3, dan 4. Ž¥ž¡ ¤šž§š ¢­, ‰š°š›š§ ²š§ ›ž§š šš¥š¡ . Ÿ, Ÿ š§ Ÿ’ › Pernah suatu kali saya lupa membawa senter. Akibatnya, saya tersesat saat kabut tebal turun sehingga tidak bisa menemukan jalan menuju ke kawah. KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAAktivitas warga Tengger saat matahari terbit di kaki Gunung Bromo dalam Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Setiap tahun, memasuki akhir bulan Mei, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kecamatan Sukapura, Probolinggo, biasanya bersuhu sangat dingin untuk ukuran daerah Tropis. Seorang rekan wartawan bilang, suhu udara bisa mencapai 5 derajat tersebut yang kemudian menciptakan fenomena embun upas. Embun yang tercipta berubah menjadi lapisan es lalu akan mencair saat matahari meninggi. Fenomena tersebut rasanya akan menarik sebagai bahan berita sehingga saya berencana ke sana. Akan tetapi kemudian saya teringat bahwa pada 4-5 Juni 2023 akan ada Yadnya Kasada, yakni ritual penghormatan warga Tengger kepada leluhur dengan mengirimkan sesaji ke kawah saya menunda rencana keberangkatan pada akhir Mei. Sebagai gantinya, liputan embun upas akan saya eksekusi bersamaan dengan liputan Yadnya Kasada. Sekali dayung, dua tiga pulau sudah berkali-kali liputan ke Bromo, khususnya pada perayaan Yadnya Kasada, saya berusaha mempersiapkan dengan teliti perlengkapan pribadi, selain tentu saja kebutuhan peralatan alat yang tak tahan udara dingin, tak ingin meremehkan kondisi di Bromo. Jaket, kaus kaki, penutup kepala, sarung tangan, dan senter, tidak boleh ketinggalan agar liputan bisa berjalan PATRIA GUPTAWarga suku Tengger berada di Pura Luhur Poten menunggu dimulainya arak-arakan ongkek berisi hasil bumi menuju Kawah Gunung Bromo dalam Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Pernah suatu kali, saya lupa membawa senter. Akibatnya, saya tersesat saat kabut tebal turun dan tidak bisa menemukan jalan menuju ke kawah. Beruntung saya bertemu seorang pedagang yang membantu menunjukkan arah. Lain waktu, saat hendak meliput erupsi Gunung Bromo, saya lupa membawa kaus kaki. Sepanjang malam, saya pun tersiksa oleh udara dingin yang mencengkeram melalui kaki yang saat yang dinanti pun tiba, setelah meliput bersih pantai di Kenjeran, Surabaya, keesokan paginya saya langsung melaju ke Gunung Bromo dengan sepeda motor bebek pada Minggu 4/6/2023. Saya senang bersepeda motor saat liputan karena pergerakan menjadi lebih mudah walaupun energi lebih terkuras. Sayangnya, pada liputan kali ini banyak rekan wartawan berhalangan hadir sehingga perjalanan jadi terasa sedikit membosankan karena tak ada teman bareng ke hampir tiga jam bersepeda motor, saya tiba di Kantor Kecamatan Sukapura untuk mengurus kartu identitas ID Liputan. Kartu ini penting agar saya mendapat akses ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang menjadi tempat pelaksanaan Yadnya Kasada. Maklum pihak taman nasional menutup kawasan ini untuk aktivitas pariwisata selama tiga hari demi kelancaran Yadnya saya pribadi, liputan ke Bromo tidak pernah membosankan, khususnya saat Yadnya Kasada. Walaupun merupakan liputan rutin, saya hampir selalu menemukan hal baru di sana. Dan, yang membuat saya bersemangat, foto tentang Yadnya Kasada selalu diganjar halaman depan di koran kali ini posisi halaman depan untuk Yadnya Kasada terancam gagal. Pada hari yang sama berlangsung perayaan Waisak di Candi Borobudur, segi gambar, tentu akan lebih menarik acara Waisak. Sebab, dalam perayaan tersebut akan diterbangkan ribuan lampion pada malam hari yang secara visual akan terlihat cantik sekali. Jadi rasanya foto itu yang akan mengisi halaman depan koran Kompas keesokan PATRIA GUPTAKawasan kawah Gunung Bromo saat Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Oleh karena itu, saya putuskan untuk mengubah strategi. Peliputan Yadnya kasada tidak saya lakukan pada hari pertama, melainkan pada hari keduanya, yakni pada Senin 5 Juni, sehingga terhindar dari ”pertempuran” langsung dengan foto Waisak untuk menghuni halaman saya sudah kadung tiba di lokasi perayaan Yadnya Kasada di desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Mau tidak mau harus putar otak untuk mencari tema lalu turun ke lautan pasir untuk mendokumentasikan apa yang dilakukan warga Tengger di tengah kondisi udara dingin selama pelaksanaan Yadnya Kasada. Naik sepeda motor bebek di atas medan berpasir tentu bukan urusan mudah. Saya berusaha mencari jalur bekas dilewati jip karena biasanya sudah memadat meskipun masih tetap bersusah payah menaklukkan medan pasir berdebu, saya pun tiba di kawasan Pura Luhur Poten. Pura ini adalah titik awal warga Tengger melakukan tahapan ritual selanjutnya, yakni berjalan kaki menuju kawah untuk melempar hasil panen dan mengorbankan hewan ternak, sebagai penghormatan kepada Sang Hyang Widi dan sini terlihat hamparan luas lautan pasir. Di salah satu titik, pandangan saya terantuk pada sebuah tenda sederhana. Rupanya ada sebuah keluarga yang berdiam di dalamnya. Di depan tenda, mereka berkumpul mengelilingi api unggun untuk menghangatkan diri.”Ayo, Mas. Mari,” ajak Sri Utami sambil meluangkan tempat agar saya bisa ikut menghangatkan diri di dekat PATRIA GUPTAWarga Tengger membangun tenda di Lautan Pasir Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu 4/6/2023. Aktivitas warga Tengger di lautan pasir meningkat jelang Yadnya Sri Utami memutuskan bermalam di lautan pasir agar lebih mudah untuk menyambut puncak Yadnya Kasada pada dini Sri meminta seorang anaknya menyediakan minuman pokak dan menyajikan beberapa kue buatannya kepada saya. ”Ini minuman buatan saya. Ayo diminum biar hangat badannya,” ujar Sri sambil mengasongkan termos dan tawaran yang semacam ini, biasanya saya hindari menolaknya. Ini agar calon narasumber saya tidak tersinggung serta untuk mencairkan suasana dan menghilangkan rasa tulus yang ditunjukkan Sri Utami adalah karakter warga Tengger yang selalu saya rindukan dan membuat saya ingin selalu kembali lagi. Mereka sangat terbuka terhadap orang itu, di tengah udara yang sudah terasa dingin, akhirnya saya berbincang-bincang dengan keluarga Sri Utami, ditemani berkas sinar matahari yang menembus sore semakin banyak warga Tengger yang datang untuk bermalam. Karena cuaca semakin dingin, saya putuskan untuk pamit dan kembali ke penginapan untuk menabung tenaga demi liputan esok PATRIA GUPTAWarga Tengger meniti bibir kawah Gunung Bromo saat Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Beruntung saya tidak sendiri di penginapan. Seorang rekan wartawan dari kantor berita asing turut bergabung. Malam itu kami membicarakan strategi liputan. Puncak Yadnya Kasada akan ditandai dengan melempar ongkek yang berisi hasil panen ke kawah setelah didoakan di Pura Luhur bisa lebih dahulu tiba di tangga menuju kawah diperlukan strategi. Jika membarengi warga yang membawa ongkek dari Pura, tentu tidak akan terkejar. Fisik mereka lebih kuat karena telah beradaptasi dengan medan putuskan untuk bertolak dari Pura menuju kawah, satu jam mendahului perkiraan waktu pemberangkatan ongkek. Dengan demikian, saya bisa mengatur kecepatan mendaki dan punya waktu cukup untuk melepas lelah sambil menunggu ongkek matahari terbit, rombongan ongkek dan gelombang awal rombongan warga Tengger yang akan melempar hasil panen, tiba di kaki tangga. Melihat itu, saya melanjutkan perjalanan ke puncak dan kemudian menuju mendaki puluhan anak tangga membuat saya berkeringat yang pada gilirannya menjadikan badan tambah kedinginan. Padahal, saya sudah menggunakan baju rangkap dua dan satu puncak, ramai warga Tengger melempar sesaji dan warga yang memperebutkannya. Beruntung kali ini tidak banyak fotografer yang meliput sehingga saya punya banyak ruang untuk memotret. Maklum dari tahun ke tahun bibir kawah semakin menyempit sehingga tak jarang harus bergantian saat PATRIA GUPTAWarga Tengger di kawah Gunung Bromo saat Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023, yang menjadi foto halaman utama koran Kompas pada keesokan biru, asap solfatara dengan bau belerang yang menyengat, dan debu yang beterbangan, menemani suasana liputan hari itu. Walaupun saya telah beberapa kali meliput acara tersebut, tetap saja rasanya energi begitu terkuras. Setelah merasa bahan liputan cukup, saya pun kembali ke penginapan untuk mengirim siang kawasan Bromo justru semakin dingin, tetapi sayang dinginnya belum sampai menciptakan fenomena embun upas. Meskipun gagal memotret embun upas, dari acara tersebut saya berhasil membawa pulang dua berita, yakni aktivitas warga Tengger menyambut Yadnya Kasada dan puncak Yadnya urusan kirim berita selesai, saya kembali ke Surabaya. Namun, bayangan tentang keindahan alam dan keramahan warga Tengger masih terus terbayang, seolah memaksa saya berjanji untuk kembali ke sana suatu hari harapan, terpasang foto Yadnya kasada di halaman depan koran Kompas edisi Selasa 6/6/2023. Halaman terbaik yang dikejar oleh semua wartawan Kompas. Hasil tersebut cukup membuat saya puas mengingat liputannya yang harus saya bayar dengan dua hari kedinginan dan kelelahan. Pembahasan soal Ilmu Pengetahuan Alam SMP Ujian Nasional UN tahun 2017 nomor 21 sampai dengan nomor 25 tentang kemagnetan, tata surya, transformator, ekosistem, dan ciri-ciri makhluk hidup. Soal No. 21 tentang Kemagnetan Batang baja P-Q dibuat menjadi magnet dan setelah menjadi magnet beberapa kompas diletakkan di sekitar batang baja seperti gambar. Posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar …. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 Batang baja P-Q dibuat magnet dengan cara elektromagnet. Penentuan kutub-kutub magnet yang terjadi menggunakan kaidah tangan kanan sebagai berikut Pada kaidah tangan di atas, lipatan 4 jari menunjukkan arah arus listrik sedangkan ibu jari menunjukkan arah kutub utara magnet. Dengan demikian, ujung baja P menjadi kutub utara sedangkan ujung Q menjadi kutub selatan. Sekarang perhatikan gambar berikut ini! Sesuai dengan sifat umum magnet kutub-kutub senama akan tolak menolak [gambar 3 dan 4 salah] kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik [gambar 1 dan 2 benar] Jadi, posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar 1 dan 2 A. Soal No. 22 tentang Tata Surya Fenomena alam berikut yang disebabkan oleh rotasi bumi adalah …. AlamABCD 1pergantian siang dan malamyatidakyatidak 2perbedaan lamanya siang dengan malamyayatidaktidak 3perbedaan waktu di berbagai bagian bumiyatidakyatidak 4gerak semu harian matahariyayayatidak Pembahasan Mari kita ingat kembali fenomena alam yang merupakan akibat dari rotasi dan revolusi bumi. Pengaruh Rotasi Bumi Pergantian siang dan malam [no. 1] Gerak semu dari matahari dan bintang [no. 4] Perbedaan waktu untuk setiap perbedaan garis bujur [no. 3] Pengaruh Revolusi Bumi Adanya pergantian musim. Perubahan lamanya siang dan malam. Gerak semu matahari. Perbedaan lokasi kemunculan benda langit setiap bulannya. Jadi, fenomena alam yang disebabkan oleh rotasi bumi adalah nomor 1, 3, dan 4 C. Soal No. 23 tentang Transformator Perhatikan tabel besaran dari 2 buah transformator berikut! V150 V3 A2 A200 l300 l V100 V2 A5 A750 l300 l Jenis transformator tersebut dengan alasannya yang benar adalah …. TrafoJenisAlasanTrafoJenisAlasan upVs > VpIIstep downNp > Ns downIs Ip upVp > VsIstep downIs NsIstep downVs > Vp Pembahasan Transformator atau trafo adalah alat listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Ada dua jenis transformator, yaitu step up dan step down. Transformator step berfungsi untuk menaikkan tegangan tegangan sekunder lebih besar. Ciri-cirinya adalah Vs > Vp Ns > Np Is Ip Pada tabel di atas, transformator II adalah step down. Catatan Tegangan V dan jumlah lilitan N adalah berbanding lurus. Artinya, jika Vs besar maka Ns juga besar. Sedangkan tegangan dan arus listrik I berbanding terbalik. Jadi, jenis transformator tersebut dengan alasannya yang benar adalah opsi A. Soal No. 24 tentang Ekosistem Joni melakukan pengamatan komponen ekosistem di halaman sekolah, diperoleh data sebagai berikut rumput teki semut merah batu pasir tumbuhan cabai kerikil batu bata belalang kayu Dari data tersebut yang termasuk komponen biotik adalah …. A. 1, 2, 5, dan 8 B. 1, 3, 6, dan 7 C. 3, 4, 6, dan 7 D. 3, 5, 7, dan 8 Pembahasan Komponen biotik adalah komponen makhluk hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen makhluk tak hidup tanah, udara, air, dan lain-lain. Dengan demikian, yang termasuk komponen biotik dan abiotik pada data di atas adalah rumput teki [biotik] semut merah [biotik] batu [abiotik] pasir [abiotik] tumbuhan cabai [biotik] kerikil [abiotik] batu bata [abiotik] belalang kayu [biotik] Jadi, komponen ekosistem yang termasuk komponen biotik adalah nomor 1, 2, 5, dan 8 A. Soal No. 25 tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup Perhatikan gambar berikut! Gambar di atas menunjukkan ciri makhluk hidup …. A. bernapas B. tumbuh dan berkembang C. berkembang biak D. bergerak Pembahasan Gambar di atas adalah siklus metamorfosis kupu-kupu. Pada proses tersebut kupu-kupu mengalami pertumbuhan, yakni pertambahan besar dan panjang secara kuantitatif. Di sisi lain, pada siklus tersebut kupu-kupu juga mengalami perkembangan, yakni proses perubahan struktur dan fungsi masing-masing organ hingga menjadi organisme yang kompleks mulai dari telur, ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu. Jadi, ciri makhluk hidup yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah tumbuh dan berkembang B. Simak Pembahasan Soal IPA SMP UN 2017 selengkapnya. Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini. Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar